Minggu, 11 Maret 2018

Tertukar

Minggu, 11 Maret 2018



Day 11

Hari pertama setelah melewati jumlah setoran minimal tantangan level 5 Bunda Sayang Batch #3 ini jumlah daun di pohon literasi kami bertambah dua buah. Dan seperti biasa, daun Zee dan Mami yang semakin lebat, sementara daun Papi masih tetap seperti semula. Kini, total daun di pohon kami ada 26 buah.

Hari ini, cerita lucu tentang Zee dan buku akan Mami tuliskan. Karena kemarin kami membahas buku orang besar dan buku anak-anak, sepertinya hari ini Zee masih penasaran dengan buku IEP karya Dee Lestari.

“Dek, mau baca buku?” tanya Mami setelah Zee selesai mandi pagi.

“Buku Nabi Yunus mau?” lanjut Mami karena Zee tidak kunjung mengatakan keinginannya, mau membaca buku atau tidak.

“Mau. Mami ambilkan buku Nabi Yunus,” sahut Zee. Mami dengan cepat memberikan buku tersebut kepada Zee.

“Mi, buku Nabi Yunus nggak mau Dedek, Mi. Mau buku Mami aja,” kata Zee sesaat setelah memandang buku di hadapannya.

“Buku Mami yang mana?” tanya Mami.

“Itu. Itu. Buku besar Mami. Buku yang berat tu,” tunjuk Zee ke arah rak buku.

“Itu kan buku orang besar, Dek. Masa iya anak kecil baca buku itu?” Mami enggan menuruti permintaan Zee.

“Mamilah yang baca buku besar,” tukas Zee. Sepertinya ia tahu jika Mami keberatan jika ia membaca buku IEP. Akhirnya Mami mengambil buku bersampul putih dan membawanya ke atas kasur.

“Mi, buku kita tertukar,” ucap Zee tiba-tiba. Mami mengerutkan dahi.

“Nggaklah. Buku Dedek itu Nabi Yunus. Buku anak-anak. Kalau buku berat ini buku Mami. Orang besar yang boleh baca.” Mami terus mencoba agar ia mau membaca buku sesuai usianya. Namun akhirnya si bocah merengek, dan Mami dengan sedikit terpaksa memberikannya buku tebal yang ada di tangan Mami. Dengan cekatan Zee membuka halaman demi halaman, lalu membaca sesuka hati.

“Mi, Mami nggak baca?” tanya Zee.

“Itu Mami mau baca. Tapi bukunya kan Dedek minta,” ucap Mami.

“Mami baca buku Nabi Yunus aja. Dedek kan udah besar, mau baca buku Mami,” pungkas Zee sebelum kembali sibuk dengan telling story berbahasa 'ala-ala'. Alhasil, dunia kami terbalik. Mami membaca kisah kaum Ninawa dan Nabi Yunus sedangkan Zee seolah larut ke dalam pusaran dunia Dee Lestari. 

Ah, dasar bocah. Maunya memang aneh-aneh. But, it's ok. Setidaknya Zee masih mau memegang buku tanpa merasa terpaksa. Semangat, sampai jumpa esok pagi.

Pancar Matahari Family

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mau Baca Buku? Install iPusnas Yuk!

Selasa, 13 November 2018 Day 1 Membaca buku merupakan salah satu aktivitas yang patut dibiasakan oleh orang tua terhadap anak-a...