Sabtu, 3 Maret 2018
Day 3
Hari ini merupakan hari ketiga tantangan level 5 Bunda Sayang Batch #3. Dan hingga detik ini, pohon literasi keluarga kami sudah bertambah dua lagi daunnya, sehingga total ada tujuh daun. Untuk menstimulasi kemampuan Zee dalam bercerita dan mengungkapkan perasaan, sumber bacaan merupakan modal utama. Jadi memang sejak ia usia sembilan bulan, setiap hari Mami selalu bertanya, maukah kamu membaca buku? Buku apa? Judulnya apa? Alhamdulillah, setiap Mami bertanya, meskipun tidak seketika itu juga Zee langsung mau diajak membaca buku, tetapi pada hari yang sama, ia pasti teringat pertanyaan Mami dan minta untuk diambilkan buku saat ia menginginkannya. Seperti siang ini misalnya.
Setelah selesai makan siang, Zee sibuk dengan permainan kartunya. Camilan siap sedia berada di sebelah tangannya. Sesekali ia berbaring sambil bermain. Hal ini tentu saja langsung Mami manfaatkan untuk mengajak si bocah membaca buku.
“Dedek mau baca buku?” tanya Mami. Zee terlihat berpikir sambil memasukkan camilan ke dalam mulut.
“Mau. Buku itu. Buku itu. Mami ambilkan.” Beberapa menit setelahnya Zee menjawab pertanyaan Mami sambil menunjuk rak buku.
“Buku itu buku apa? Yang mana? Judulnya apa?” Kalau sedang malas, Zee memang tidak mau menyebutkan judul buku yang diinginkannya.
“Itu, Mi. Itu. Buku Hassan,” ujar Zee dengan sedikit kesal karena Mami mendesaknya untuk menyebutkan judul buku yang mau ia baca.
Zee dengan antusias langsung menunjuk gambar anak-anak di sampul Ensiklopedia Junior Anak-Anak di Dunia sambil menyebut kata 'black', 'white', serta 'brown' sesuai warna kulit anak-anak tersebut. Ia lalu membuka halaman demi halaman buku dan meminta Mami bercerita sesuai gambar yang ia tunjuk. Dari ensiklopedia ini, Zee belajar banyak hal. Mulai dari budaya tiap suku di dunia, peta yang menunjukkan lima benua besar, sistem persekolahan yang ada di dunia, jenis makanan khas, dan lain sebagainya. Hampir setengah Zee menghabiskan halaman buku hingga akhirnya ia meminta Mami mengambilkan buku lain, namun hanya dibuka-buka saja tanpa dibaca, jadi tidak Mami tuliskan di daun kepunyaan bocah aktif itu.
Sore harinya, saat Zee tidur, giliran Mami yang mendapatkan kesempatan untuk membaca. Kali ini Mami kembali mengikuti kisah Lila dan Hendi di cerita berjudul (Masih) Tentang Dia, salah satu tulisan Kak Titi Sanaria di wattpad. Cerita ini cukup memikat ketika pertama kali Mami membacanya beberapa minggu lalu. Banyak pesan moral yang diselipkan oleh Kak Titi di sana. Salah satunya adalah tentang mahalnya kepercayaan. Jika kita telah mengikatkan diri di dalam pernikahan suci, sebaiknya menghindari pertemuan ataupun urusan yang tidak penting dengan lawan jenis, karena bisa jadi hal tersebut memicu kesalahpahaman pasangan. Selain itu, dari sikap Lila yang selalu menghindari Hendi, pembaca juga bisa belajar bahwa ketika sebuah permasalahan membelit diri kita, alangkah lebih baik tidak kita hindari. Memghadapi sebuah masalah tentu saja memerlukan kekuatan yang besar, namun menghindarinya justru menjadikan energi kita tersedot habis karena masalah tersebut pasti selalu menghantui diri kita.
Hari ini, hanya Mami dan Zee yang membaca, sementara Papi, masih seperti kemarin, disibukkan dengan banyaknya project desain. Mudah-mudahan besok Papi bisa kembali membaca seperti pada hari pertama tantangan level 5 ini dimulai.
Pancar Matahari Family
Tidak ada komentar:
Posting Komentar