Jumat, 02 Februari 2018

Aliran Air

Jumat, 2 Februari 2018


Day 2

Hari kedua mengamati gaya belajar Zee Mami mulai saat pagi datang. Seperti biasa, si bocah memilih menonton video learn color sebagai pembuka hari. Namun tidak hanya diam saja, sembari menonton, Zee memilih banyak bertanya. Mulai dari membahas tentang bermain cat air yang kami lakukan kemarin, sampai menyebutkan warna beberapa kucing yang berjalan di atas pagar rumah. Khas Zee, setelah beberapa saat menonton dan bercakap-cakap dengan Mami maupun Papi, ia memilih bergerak, meskipun sesekali masih melirik video di handphone. Saat melihat kucing besar berwarna hitam dan putih, Zee tiba-tiba saja berdiri dan melompat pelan-pelan. Ketika Mami bertanya, rupanya ia memberikan jawaban yang membuat Mami tertawa. Zee bilang ia sedang memanggil kucing. Pantas saja suara bisikan terdengar saat ia sibuk melompat.

Sore hari, saat Mami hendak mengajak Zee mandi, ia berlari dan menghindar. Papi lalu memberikan pipa pvc seperti yang terlihat pada gambar. Zee girang. Ia langsung bergerak ke dekat pintu kaca di bagian samping rumah. Di situ terdapat rak untuk menyusun helm dan sepatu.

“One, two, three, four,” ujar Zee sambil menunjuk helm satu persatu dengan pipa yang ada di tangannya. Si bocah memang suka belajar dengan cara mempraktikkannya langsung. Tanpa gerakan, tidak sah aktivitas Zee disebut belajar.

Mami yang melihat hari semakin sore, memutar ide untuk mengajaknya mandi. Akhirnya terbersitlah untuk melakukan permainan aliran air.

“Zee, kita bawa pipanya mandi yuk. Kita isi air di dalam ember. Mau? Nanti Mami ambilkan gayung,” ajak Mami. Zee terlihat berpikir sejenak.

“Yuk. Cepet yuk,” lanjut Mami sebelum si bocah berubah pikiran dan menolak untuk mandi.

“Sini masuk kamar mandi. Pegang pipanya, Mami isikan air,” kata Mami. Saat Mami menuangkan air dari bagian pipa yang tidak ada ujung segitiganya, air mengalir bagian panjang pipa, lalu keluar di kedua ujung yang lain. Zee terlihat antusias memerhatikan gerakan air yang keluar dari dalam pipa.

“Kenapa ni, Mi?” tanya Zee begitu debit air menurun hingga tidak ada lagi pergerakan dari ujung pipa begitu air di dalamnya habis.

“Ini airnya habis, sudah keluar semua. Makanya berhenti,” jawab Mami.

“Coba Dedek lihat ini,” lanjut Mami. Lalu Mami mencoba mempraktikkan gerakan untuk menghasilkan debit air kencang dengan cara memasukkan air ke dalam pipa secara kuat dan volume besar. Lalu Mami melakukan sebaliknya. Secara pelan-pelan Mami memasukkan sedikit air ke dalam pipa, hingga debit yang keluar lebih lemah dari sebelumnya. Zee mengamati, lalu Mami menjelaskan secara sederhana mengapa debit air bisa kencang dan sebaliknya, menjadi lemah ketika volume dan kecepatan alirannya diturunkan. Dan, si bocah kinestetik kembali beraksi.

“Biar Dedek, Mi. Dedek mau coba, Mi. Dedek yang masukkan air,” pinta Zee sambil tersenyum lebar. Oke deh, sebelum mandi, Mami memberikan kesempatan kepada Zee untuk melakukan eksperimen sains sederhana sambil bermain air.

Sampai hari kedua ini, gaya belajar yang diperlihatkan Zee dalam melakukan aktivitas masih campuran antara visual, auditory, serta kinestetik. Sampai ketemu esok dalam pengamatan selanjutnya.

Pancar Matahari Family

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mau Baca Buku? Install iPusnas Yuk!

Selasa, 13 November 2018 Day 1 Membaca buku merupakan salah satu aktivitas yang patut dibiasakan oleh orang tua terhadap anak-a...