Day 4
Minggu, 7 Januari 2018
Minggu, 7 Januari 2018
Hari Minggu ini si bocah ikut Mami dan Papi yang sedang mendapat order siomay di acara Family Gathering Telkom Pekanbaru. Sejak pukul tujuh pagi, Zee sudah bangun dan melihat aktivitas di dapur yang masih sibuk. Tanpa susah, Zee mau diajak kompromi untuk mandi dan bersiap-siap hingga akhirnya pukul 09.00 kami berangkat ke tempat acara berlangsung.
Sampai di sana, rupanya kami tidak langsung menjalankan tugas, namun harus menunggu hingga jam makan siang. Awalnya, Zee tidak protes dan melihat-lihat pemandangan sekitar, sementara Mami dan Papi sibuk menyiapkan makanan yang akan disajikan kepada peserta gathering.
Hingga hampir pukul 12.00, Zee yang semula diam, mulai protes. Mami melihat momen itu pas untuk melatihkan kecerdasan menghadapi tantangan kepada Zee. Bagaimana cara menghadapi rasa bosan dan jenuh, adalah fokus yang harus ditingkatkan. Meskipun Zee sudah terbiasa ikut Mami dan Papi, namun ia tidak terbiasa berjualan tanpa bisa bergerak bebas.
“Udah, udah. Ayo pulang. Dedek mau pulang,” kata Zee di sela-sela rasa bosan.
“Kita kan belum selesai jualan, Dek. Nanti kalau sudah selesai, baru kita pulang.” Mami berusaha menjelaskan kepada Zee. Ia merengek, namun tidak menangis. Sesekali Zee menarik-narik baju Mami.
“Dedek mau apa? Sambil nunggu pulang, gimana kalau kita main dulu? Atau mau nonton?” Mami mencoba memberinya pilihan dan alternatif mengurangi rasa bosan.
“Nggak mau. Dedek mau pulang,” kata Zee, tetap kukuh dengan permintaannya.
“Kita main dulu, baru pulang setelah acara selesai. Oke?” ulang Mami. Zee menatap Mami sebentar.
“Dedeknya mau nonton ajalah,” putus Zee akhirnya. Sepertinya ia sudah merenungkan ucapan Mami.
“Ya udah, ini handphone-nya. Dedek cari ya, mau nonton apa.” Mami menyerahkan handphone kepada Zee dan membiarkannya mencari video yang mau ia tonton.
Zee mau diajak kompromi dalam beberapa saat. Bahkan saat Mami dan Papi sibuk menyajikan makanan, ia meninggalkan handphone sejenak dan memilih membantu mengambilkan piring plastik dan memberikannya kepada Mami saat ada peserta Family Gathering yang hendak makan. Selepas tugas selesai dan kami sedang membereskan barang untuk bersiap-siap pulang, Zee tiba-tiba saja mengamuk.
“Dedek nggak mau nonton!” pekik Zee sambil melempar handphone.
“Dedek kenapa?” tanya Mami.
“Dedek marah. Dedek mau pulang,” jawab Zee. Mami tertawa. Ah, si bocah, masa iya marah pakai bilang segala.
“Dek, kalau marah itu tidak boleh melempar handphone. Itu tidak bagus. Jadi besok jangan diulangi lagi ya. Oke?” jelas Mami. Zee tidak menjawab dan memilih menatap Mami lama. Tak mengapa. Mami yakin Zee akan mengerti dengan ucapan Mami suatu saat, dan ia pasti akan pandai mengendalikan emosi, serta menempatkannya sesuai porsinya.
Semangat ya, Zenitha.
Pancar Matahari Family
Tidak ada komentar:
Posting Komentar