Senin, 27 November 2017

Cerita Zenitha Part 3

Minggu, 1 Oktober 2017


Minggu adalah hari spesial bagi Zee, karena ia dapat bermain dan belajar bersama papi sepuasnya. Dalam kesepakatan yang telah kami buat, baik mami maupun papi memang diharuskan mendampingi Zee dalam keseharian, dengan kemampuan dan kesukaan masing-masing.

Seperti Minggu sore ini, Zee yang telah bosan bermain doh, memilih untuk ikut menggambar saat melihat papi berkutat dengan kertas dan pensil. Dengan cekatan ia naik ke atas kursi, tepat di depan papi. Tangan mungilnya memegang pensil tanpa kesulitan, meskipun mami maupun papi hanya mengajari cara memegang pensil sekilas saja, tapi sejak usianya satu tahun lebih beberapa bulan, ia sudah mahir memegang pensil.

“Dedek buat apa?” Mami bertanya.

“Dinosaurus.” Zee menjawab cepat.

“Komodo namanya, Dek. Dinosaurus itu nggak ada.” Mami membetulkan. Ia memang sering melihat gambar dinosaurus di buku yang ia baca saat berkunjung di perpustakaan. Ia juga melihat patung hewan-hewan tersebut di Transmart. Tetapi mami selalu menanamkan konsep bahwa dinosaurus itu tidak ada, yang ada komodo.

“Pi, buat bebek.” Ia berteriak mengganggu papi yang tengah menggambar.

“Panda lagi.” Zee memang paling hobi berpindah-pindah keinginan seperti itu.
Papi menggambarkan bebek dan panda buat Zee. Ia pun tertawa.

“Lihat, Mi! Lihat!” Ia menunjukkannya kepada mami.

“Buat lagi dinosaurus gendut.” Mami tertawa. Entah mengapa di usianya yang  sekecil ini Zee sudah paham konsep perbandingan ukuran. Ia suka minta dibuatkan gambar hewan yang ukurannya besar, biasanya sering disebut gendut sama Zee. Kadang ia minta dibuatkan gambar hewan yang kecil atau kurus disebutnya.

“Zee, mandi lagi kita.” Mami mengajak Zee mandi. Seperti biasa ia akan melakukan drama panjang untuk menghindari mandi. Setelah beberapa kali membujuk, akhirnya ia mau mandi juga.

Hari ini Zee belajar banyak hal. Meskipun rencananya minggu sore ini ia akan berenang, tetapi terpaksa batal karena cuaca mendung, ia tetap belajar dari hal lain. Mulai dari pagi hari bermain doh dan asyik mencetak bentuk gajah, bebek, kupu-kupu, serta bentuk orang-orangan yang disebut oleh Zee dengan istilah superman, secara tidak langsung ia mempelajari materi natural science. Math/reasoning juga ia pelajari saat mencetak bentuk hewan lebih dari satu. Ia juga belajar art pada saat membedakan warna doh yang dimainkannya, yaitu pink dan hijau. Pretend play  serta musik adalah dua hal yang tidak pernah ia lewatkan setiap hari. Dengan semangat Zee menggunakan tempat nasi berbahan plastik sebagai pengganti topi. Ia menyebutnya topi bundar. Setelah beberapa kali mengenakan topi bundar di kepalanya sendiri, ia memakaikannya kepada bonekanya. Tentu saja sambil bernyanyi lagu Topi Bundar serta bergerak-gerak seperti tengah menari. Begitulah Zee, harinya tidak pernah dilewatkannya tanpa banyak gerak. Meskipun kadang capek dan kesal karena harus mengimbanginya, tetapi sebagai orang tua kami harus selalu bersyukur dengan anugerah yang diberikan oleh Allah kepada kami.

Enjoy your day with play more and more, Zee.

Pancar Matahari Family

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mau Baca Buku? Install iPusnas Yuk!

Selasa, 13 November 2018 Day 1 Membaca buku merupakan salah satu aktivitas yang patut dibiasakan oleh orang tua terhadap anak-a...