Rabu, 29 Agustus 2018

Kiko Si Kambing dan Momo Si Semut

Rabu, 29 Agustus 2018



Day 4

Hari ini, seharusnya menjadi hari keenam kami menyetor laporan game level 10 di kelas Bunda Sayang Batch #3. Namun karena dua hari kemarin Zee betul-betul tidak mengizinkan maminya untuk memegang ponsel dalam waktu lama, jadi pembuatan dongeng sekaligus proses penulisan laporannya otomatis terhenti dan baru dilanjut hari ini setelah ia menghabiskan waktu dua jam untuk tidur siang sehingga mami dapat kembali menulis.

Begitu Zee bangun, dongeng langsung dibacakan. Ia tersenyum senang karena akhirnya cerita mengenai semut dan kambing sesuai permintaannya selesai sudah. Jika biasanya cerita semut ini selalu disandingkan dengan harimau, merpati, kerbau, dan sebagainya, kali ini dongeng buatan mami jauh berbeda. Sempat bingung dan menjadi tantangan tersendiri saat harus memasukkan dua tokoh yang jarang bertemu dalam sebuah cerita. Namun akhirnya dongeng tersebut selesai.

Value yang ingin disampaikan kepada Zee melalui dongeng kali ini yaitu terkait sikap berhati-hati, tidak ceroboh, serta mendengarkan setiap perkataan dari orang yang lebih tua dengan saksama. Perilaku tolong menolong serta membalas budi atas kebaikan yang pernah dilakukan oleh sesama terhadap kita juga tetap menjadi muatan utama. Alhamdulillah Zee gembira setelah mendengar cerita mengenai si kambing yang tengah tersesat serta semut kecil baik hati yang rela menolongnya.

Dongeng hari ini bisa dibaca di tautan berikut:


Pancar Matahari Family

Minggu, 26 Agustus 2018

Popi, Lili, dan Bunga Terompet

Minggu, 26 Agustus 2018


Day 3

Hari ini, kami kembali membuat dongeng fabel, dengan tambahan tokoh tumbuhan, yaitu bunga terompet. Seperti sebelumnya, tokoh yang kami angkat kali ini sesuai permintaan Zee. Bunga terompet, ulat bulu, dan kupu-kupu ini sering Zee lihat di tanah kosong depan rumah, maka tak mengherankan ketika ditanya mau dibuatkan dongeng tentang apa, ia memilih ketiga tokoh tersebut.

Selain menanamkan nilai sebuah pengorbanan untuk mewujudkan impian, kami juga menyisipkan pentingnya membalas kebaikan yang pernah kita terima, juga tak lupa berterima kasih ketika mendapatkan bantuan dari orang lain. Yang spesial pada dongeng kali ini, kami mengangkat mengenai metamorfosis kupu-kupu sebagai muatan akademis.

Seperti kemarin, Zee sangat antusias saat menunggu dongeng selesai. Berkali-kali ia melongok ke arah ponsel saat mami menulis dongeng. Begitu selesai selepas isya tadi, ia langsung bergegas membawa ponsel mami ke dekat papi dan meminta dibacakan. Sesekali tampak kerutan di dahi Zee, tanda ia sedang berpikir. Semoga saja value yang kami sisipkan ke dalam dongeng kali ini bisa meresap ke dalam hatinya.

Kisah ketiga tokoh yang kami angkat kali ini bisa dibaca di file berikut:


Pancar Matahari Family

Sabtu, 25 Agustus 2018

Persahabatan Gaga dan Cila

Sabtu, 25 Agustus 2018



Day 2

Pada hari kedua tantangan level 10 Bunda Sayang Batch #3, kami kembali memilih tokoh binatang dalam dongeng yang kami buat. Akhir-akhir ini Zee memang menyukai dunia binatang, dan pemilihan gajah sebagai tokoh dalam dongeng ini juga atas permintaan Zee.

Sejak selesai dibacakan dongeng mengenai Sisi si Singa kecil kemarin, ia terus menagih dongeng tentang gajah ini. Namun baru sore tadi dongeng yang kami sisipkan value mengenai tolong menolong dan sikap hati-hati dalam bertindak ini dapat kami kisahkan kepada Zee.

Semula ia membaca bersama mami. Malam hari setelah papi pulang kerja, Zee kembali menyerahkan ponsel kepada papi dan meminta papi untuk membacakan dongeng mengenai Gaga si gajah dan Cila si kancil. Papi mendongeng menggunakan ekspresi dan nada suara yang berbeda, sehingga membuat Zee senang.

Kisah mengenai Gaga dan Cila bisa dibaca dengan membuka link berikut:


Pancar Matahari Family

Jumat, 24 Agustus 2018

Sisi: Si Kecil yang Penyayang


Jumat, 24 Agustus 2018

Day 1

Materi ke-10 di kelas Bunda Sayang kali ini betul-betul menantang. Kenapa begitu? Jawabannya tentu saja karena saya tidak terlalu sering membuatkan dongeng khusus buat Zee. Biasanya, kami hanya berdiskusi mengenai hal-hal logis, cerita-cerita realistis, hingga aktivitas sehari-hari. Buku-buku yang kami baca juga hampir semuanya tentang kisah nabi dan rasul, sahabat nabi, hingga ilmuan-ilmuan islam di masa lampau.

Tantangan kali ini, akhirnya saya memutuskan untuk membuat dongeng dengan tokoh utama seekor anak singa. Zee jarang saya kenalkan dengan fabel hingga usianya menginjak tiga tahun. Dongeng mengenai singa ini merupakan fabel kedua yang saya kenalkan kepadanya.

Mengapa memilih singa? Hal ini terinspirasi dari pertanyaan dan permintaan Zee pada saya untuk menulis mengenai singa. Kebetulannya lagi, beberapa hari lalu Zee baru saja membeli buku tentang hewan-hewan yang hidup di padang rumput, salah satunya adalah singa itu sendiri.

Sisi: Si Kecil yang Penyayang. Itulah judul dongeng yang saya siapkan buat Zee siang tadi. Media yang saya gunakan adalah smartphone, berbasis aplikasi microsoft power point. Zee yang senang menonton video maupun melihat gambar-gambar menarik yang ada di smartphone.

Value yang mau saya kenalkan dan tanamkan pada kepribadian Zee yaitu tentang sikap empati, peduli, serta mengasihi dan menyayangi sesama. Saat selesai menuliskannya, saya langsung mengajaknya membaca. Benar saja, raut gembira terpampang jelas pada mukanya. Zee juga langsung menunjukkan dongeng yang kami baca kepada papinya begitu pulang kerja.

Berikut dongeng mengenai singa kecil yang mempunyai sikap peduli terhadap sesamanya:


Pancar Matahari Family

Sabtu, 18 Agustus 2018

Sisi Kreatif Anak

Sabtu, 18 Agustus 2018



Masa pengerjaan game level 9 Bunda Sayang Batch #3 selesai sudah. Membahas mengenai kreativitas tentu saja tidak akan pernah memerlukan waktu yang sebentar. Apalagi jika subyek yang melakukan proses kreatif merupakan seorang balita dengan polah tingkah segudang.

Jika biasanya harus disiapkan materi atau rangkaian kegiatan harian saat mengerjakan game demi game di kelas Bunda Sayang, lain cerita dengan game kali ini. Sebagai orang tua, setiap hari saya selalu dibuat takjub, terkejut, juga terkesan ketika tanpa peringatan, Zee yang belum genap berusia tiga tahun, selalu menunjukkan sisi kreatifnya. Seolah tidak perlu berpikir keras untuk membuat kegiatan yang amazing, ia dengan mata berbinar dan raut wajah bahagia, muncul di depan saya dengan teriakan nyaring sembari memamerkan hasil karyanya. Bukam hal rumit yang ia buat, namun cukup mencengangkan. Seperti yang terlihat pada foto di atas, misalnya. Ia menggunakan mainan yang dimilikinya untuk melakukan pretend play. Hal-hal menakjubkan lainnya juga sudah tertuang di dalam cerita-cerita keseharian Zee selama proses pengerjaan game berlangsung.

Mengerjakan game kali ini, sungguh membuka mata saya, untuk menghargai bahwa setiap anak pasti memiliki sisi kreatif. Anak-anak itu hebat, tanpa disuruh, ia bisa membuat sesuatu yang menakjubkan di depan orang tuanya.

Terima kasih IP, Fasilitator Bunda Sayang Batch #3, Korlan bulan ini, serta teman-teman sekelas di grup Sumatera 1.

Pancar Matahari Family

Sabtu, 04 Agustus 2018

Rumah dari Kursi

Sabtu, 4 Agustus 2018


Day 10

Pada hari kesepuluh ini, lagi-lagi Zee menunjukkan kreativitasnya. Jika sebelumnya ia menggunakan bangku lipat kecilnya sebagai helm, kali ini ia membentuk bangkunya hingga menyerupai rumah. Mami yang awalnya tidak mengerti mengapa ia harus melipat bangkunya setengah penuh, langsung paham saat ia mengatakan bahwa itu adalah rumah, sembari ia meletakkan beberapa mainan di dalamnya. Amazing. Sungguh imajinasi bocah satu ini patut diapresiasi, karena ia selalu mampu mewujudkan apa yang ada di dalam imajinasinya menjadi bentuk nyata sebagai hasil proses berpikir kreatifnya.

Pancar Matahari Family

Jumat, 03 Agustus 2018

Tangga dari Meja

Jumat, 3 Agustus 2018




Day 9

Pada hari kesembilan ini, kreativitas yang tercipta di keseharian kami terinspirasi dari usul Zee. Sebenarnya merupakan hal yang sederhana cenderung biasa, namun karena pemikiran Zee yang ternyata sudah sampai ke situ, maka mami menyebutnya sebuah hal kreatif.

Siang tadi, saat papi tengah bekerja, mami yang biasanya membeli token listrik di dekat rumah, ternyata kehabisan saldo. Alhasil, karena listrik sudah kritis, maka mami meminta bantuan kepada pakdhe untuk dikirim token. Nah, berhubung nomor stroom dikirim lewat chat whatsapp yang kadang suka error hingga hilang sendiri, maka mau tidak mau harus dimasukkan saat itu juga. Padahal letak meteran listrik sangat tinggi dan tidak bisa dijangkau tanpa tangga. Mami bergumam mengenai alat apa yang bisa dipakai sebagai pengganti tangga karena di rumah kami tidak ada meja kursi.

Gumaman mami rupanya didengar oleh Zee, dan tiba-tiba ia berkata tentang meja kecil yang biasa kami gunakan untuk menaruh rice cooker. Ah, mami bahkan terlupa akan keberadaan meja tersebut di dapur. Akhirnya mami mengikuti saran Zee dan kami mengangkat meja tersebut ke dekat meteran listrik. Tanpa disuruh, Zee memegang kaki meja saat mami naik ke atas. Masalah listrik pun teratasi karena usul Zee tersebut. Sayangnya tak sempat kami dokumentasikan karena saat itu ponsel tengah diisi dayanya.

Pancar Matahari Family

Kamis, 02 Agustus 2018

Helm Ala Zee

Kamis, 2 Agustus 2018


Day 8

Bagi Zee, setiap benda bisa beralih fungsi menjadi apapun yang ia kehendaki. Hal itu terjadi hampir setiap hari, sehingga melakukan tantangan level 9 tentang kreativitas ini terasa lancar dan mengalir begitu saja setiap harinya.

Kemarin malam, selepas papi pulang kerja, kami pergi ke mall. Awalnya hanya sekadar mencari buku yang Zee mau, lalu singgah sebentar ke store yang menjual aneka pernak-pernik import dari Jepang. Hasilnya, Zee membawa pulang sebuah kursi lipat kecil beserta mejanya. Dari pas sampai di rumah hingga pagi tadi, Zee sibuk belajar menggunakan meja kursi barunya. Awalnya hanya seperti itu, hingga imajinasinya kembali bermain siang tadi.

“Mi, lihat Zee ni.” Zee memanggil mami yang tengah menulis. Ketika mami menoleh, rupanya kursi kecilnya sudah berada di atas kepala menutupi mukanya.

“Apa Dedek buat tu?” tanya mami.

“Ini helm kecil Zee ni, Mi. Dedek jalan dulu ya, naik motor. Dadah Mami,” ucap Zee sambil berjalan ke arah kasur dan duduk di atas boneka lumba-lumba. Ia menggerak-gerakkan badan seperti gerakan seseorang tengah naik sepeda motor.

Hebat si bocah satu ini. Ia tak pernah kehabisan ide kreatif. Entah apalagi yang akan dibuatnya esok hari, semua seolah seperti sebuah kejutan.

Pancar Matahari Family

Rabu, 01 Agustus 2018

Jembatan London

Rabu, 1 Juli 2018


Day 7

Salah satu proses kreatif yang dilakukan oleh Zee adalah reaplikasi berbagai benda. Kadangkala, ia menuangkan ide dan imajinasi yang sama, namun dengan media berbeda-beda. Hal itu terjadi juga hari ini.

Sebelumnya, Zee pernah membuat 'jembatan' dari buku yang disusun memanjang. Ia pernah juga menggunakan papan untuk menggambarkan jembatan. Nah, hari ini, giliran kepingan puzzle yang menjadi bahan percobaan.

Zee mengatakan hasil karyanya sebagai jembatan London, lalu mengambil dua buah 'robocar poli' koleksinya dan menjalankannya di atas jembatan yang telah ia buat. Satu hal yang patut diapresiasi adalah logikanya yang mampu memahami bahwa jembatan itu harus disusun dari dua buah garis lurus. Proud of you, Zee.

Pancar Matahari Family

Mau Baca Buku? Install iPusnas Yuk!

Selasa, 13 November 2018 Day 1 Membaca buku merupakan salah satu aktivitas yang patut dibiasakan oleh orang tua terhadap anak-a...