Rabu, 4 April 2018
Day 7
Tak terasa sudah memasuki hari ketujuh tantangan level enam Bunda Sayang Batch #3. Dan Zee, semakin menunjukkan aksinya yang mengindikasikan bahwa si bocah aktif ini merupakan seorang pembelajar mandiri. Rancangan permainan Emaknya sudah tidak lagi menarik baginya. Ia dengan sendirinya mempelajari matematika dari video yang dipilihnya sendiri di youtube.
Seperti yang terjadi pagi ini. Zee yang semula menonton video salah satu film kartun, memgubah tontonannya. Lagu anak-anak mengalun.
“Dua mata saya, hidung saya satu,” ucap Zee, mengikuti nyanyian yang ada di dalam video. Terang saja hal ini langsung memancing Mami untuk sekalian mengecek kemampuannya mengenali bagian tubuh serta hitungan jumlah masing-masing bagian tersebut.
“Dek, mana mata?” tanya Mami.
“Ini,” jawab Zee cepat sambil menggerakkan tangan, menyentuh kelopak mata yang sudah tertutup sebelumnya.
“Ada berapa mata Dedek?” tanya Mami lagi.
“Dua.” Dengan mantap Zee menjawab. Mami tersenyum.
“Kalau mata kanan, yang sebelah mana tu? Coba tunjukkan sama Mami.” Mami melanjutkan pertanyaan. Zee menyentuh kelopak mata kanannya. Mami lalu menanyakan mata kiri, dan Zee melakukan hal yang sama di mata kirinya. Tentu saja Mami gembira, dan langsung bertepuk tangan. Rupanya si bocah sudah konsisten mengetahui mana kanan dan mana kiri.
Pertanyaan Mami berlanjut dengan bagian-bagian lain. Sesekali, Zee bernyanyi sambil berdiri dan menunjuk bagian tubuh sesuai nyanyiannya. Ah, rupanya tidak serumit yang kita pikirkan belajar matematika itu. Bahkan lewat video dan obrolan sederhana seperti yang kami lakukan pun sudah termasuk sebuah pembelajaran bagi Zee. Dan tidak berhenti sampai di situ, Mami juga dikejutkan dengan aksi Zee yang tiba-tiba mengubah tontonannya ke materi counting numbers. Bukan hanya menampilkan simbol angka-angka, namun digambarkan dengan buah-buahan, kue, serta sayuran, sesuai jumlah angka yang sedang disuarakan oleh narator.
Semoga Zee selalu semangat untuk belajar secara mandiri setiap hari. Sampai jumpa esok pagi.
Pancar Matahari Family
Tidak ada komentar:
Posting Komentar