Minggu, 01 April 2018

Matching Object and Color

Minggu, 1 April 2018


Day 4

Setelah tiga hari kemarin belajar tentang hal baru, kali ini Mami juga berencana mengenalkan permainan baru. Saat Zee masih tidur di pagi hari, Mami membuat bentuk geometri sederhana, lagi-lagi hanya berkutat di empat bentuk dasar dulu, yaitu lingkaran, segitiga, persegi, dan persegi panjang. Mami menggambar bentuk benda di kertas karton, lalu mengguntingnya. Setelah itu, setiap bangun datar diwarnai dengan warna berbeda. Selanjutnya, Mami menggambar bentuk yang sama di kertas karton lain, namun tidak digunting. Terakhir, Mami membuat bentuk persegi menggunakan kertas HVS sebanyak empat buah dan mewarnainya sesuai warna bentuk geometri yang dibuat di awal.

Belum selesai aktivitas yang Mami lakukan, Zee terbangun. Ia menatap potongan-potongan kertas yang ada di dekat kepalanya. Matanya langsung cerah begitu mendapati ada crayon di sebelah kertas-kertas yang berserakan.

“Warna, Mi. Dedek mau warna,” kata Zee. Si bocah aktif itu memang akan langsung on meskipun baru bangun tidur.

“Sebentar, Mami selesaikan dulu ya potongnya. Setelah ini kita bermain sambil belajar. Belajar apa kita, Dek?” tanya Mami.

“Math,” sahut Zee cepat. Dasar bocah kecil, sudah diajar bahasa Indonesia, tetap istilah dalam bahasa Inggris yang lebih dulu nyangkut di otaknya.

Begitu Mami menyelesaikan alat tempur untuk bermain matching object and color, Zee tanpa disuruh langsung berdiri, meninggalkan kasur dengan membawa serta senjata untuk permainannya.

“Nah, letakkan di lantai dulu, Dek. Yuk kita susun ya,” ujar Mami begitu kami sampai di ruang samping.

Namun alangkah terkejutnya Mami saat hendak memberikan petunjuk permainan, ternyata Zee sudah terlebih dahulu menyelesaikan proses mencocokkan benda dengan bentuk yang sama.

“This is circle,” kata Zee sambil meletakkan lingkaran berbahan karton dengan warna oranye ke atas gambar lingkaran polos di kertas lain.

“This is triangle. Rectangle. Square,” lanjutnya sambil menyusun satu persatu benda pada tempatnya.

“Selesai! Yeaay, pintar!” pekik Zee sambil bertepuk tangan. Mami terbengong dibuatnya. Dan hanya bisa menjepret tingkah bocah lucu itu dengan kamera ponsel, lalu ikut bertepuk tangan begitu ia menatap Mami, seolah meminta Mami ikut tertawa bersamanya.

Meskipun Zee memang sudah paham konsep warna, geometri sederhana, dan materi basic lainnya, namun tak Mami sangka ia ternyata sudah paham mengenai materi asosiasi ini. Memang benar, tak seharusnya kita mendiskreditkan seorang anak dan menganggapnya tidak lebih memahami suatu hal dibanding kita, orang tuanya. Nyatanya, dengan berbekal kecerdasan bawaan, anak-anak mampu belajar secara mandiri, bahkan tanpa perlu kita mengajarkan.

“Sekarang kita main yang lain yuk. Kita susun warna yang sama. Seperti ini,” kata Mami akhirnya, mencoba mengajak Zee lanjut ke permainan matching color. Tangan Mami terulur, hendak mencontohkan kepada Zee dengan mengambil objek berbentuk lingkaran warna oranye.

“No. Jangan, Mi. Jangan. Biar Dedek. Dedek bisa. Bisa,” sahut Zee cepat sambil menahan lingkaran di tangannya. Mami membuka mulut dan mengerjap. Menanti apalagi yang akan dilakukan si bocah. Dan seperti sim salabim, hanya dalam hitungan menit, semua benda dengan warna yang sama sudah tersusun sebagaimana mestinya. Wow. Tak ada kata lagi yang mampu Mami ucapkan selain excellent buat Zee.

“Orange, blue, brown, green. Selesai. Udah, Dedek udah bisa. Main, Mi. Ambil sepeda,” ucap Zee begitu selesai dengan tugasnya. Mami masih bengong dibuatnya. Bahkan ia sudah tak mau lagi mendekat saat Mami hendak mencoba mengenalkan konsep dasar dari permainan yang baru saja kami lakukan. Ah, bocah. Tingkahmu sungguh tak terduga.

Akhirnya Mami mengalah dan membiarkan Zee sibuk dengan sepedanya. Tak mengapa menunda bahasan tentang teori, yang terpentik ia sudah bisa mempraktikkan secara mandiri. Dengan begitu, Mami tak perlu lagi mengkhawatirkan tentang perkembangan otak serta kemampuannya untuk melakukan sinkronisasi serta asosiasi terhadap dua hal yang sama. Tinggal nantinya melanjutkan permainan dengan level yang lebih sulit.

Baiklah, sampai jumpa esok pagi, semua.

Pancar Matahari Family

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mau Baca Buku? Install iPusnas Yuk!

Selasa, 13 November 2018 Day 1 Membaca buku merupakan salah satu aktivitas yang patut dibiasakan oleh orang tua terhadap anak-a...