Jumat, 30 Maret 2018
Day 2
Setelah hari pertama tantangan level 6 kemarin Zee belajar sorting and classifying objects, hari ini ia belajar sambil mandi. Iya, si bocah ini memang saat mandi sangat suka membawa barang-barang untuk dimainkan. Salah satu yang ia suka adalah bermain botol sabun dan shampoo. Biasanya, Zee meminta Mami mengisi ember dengan air, lalu ia akan memasukkan mainannya ke dalam air. Bergantian dengan aktivitas menyusun satu persatu mainan tersebut di lantai kamar mandi.
Pagi ini, ia melakukan hal yang sama. Saat Mami mulai menyiram badannya dengan air, ia pun secara bersamaan menyusun botol shampoo dan sabun di lantai. Susunannya berurutan seperti gambar di atas. Namun karena sedang mandi, jadi tidak ada dokumentasi live. Foto di atas Mami ambil setelahnya sebagai ilustrasi saja.
“Dedek susun apa tu?” tanya Mami.
“Sabun harum,” jawab Zee sambil tersenyum. Ia mulai menyusun botol di depannya.
“Sabun Dedek ada berapa?” Mami mulai memancing untuk mengarahkan Zee memahami tentang basic counting numbers. Biasanya, Zee akan menebak jumlah benda sekehendak hati. Namun semenjak usianya dua tahun lima bulan, Mami secara perlahan membantunya mengenal konsep menghitung benda. Hari ini, ia juga melakukan apa yang sudah Mami ajarkan kepadanya.
“One...,” ucap Zee ragu-ragu. Ia hendak melanjutkan hitungan, namun dengan cepat Mami mengoreksi perkataannya.
“Pakai bahasa Indonesia, Dek,” sahut Mami cepat. Karena kali ini kami akan belajar counting sekaligus menyisipkan sedikit penjumlahan dan pengurangan sederhana, maka penggunaan bahasa Indonesia tentu saja akan lebih membantu. Zee memandang Mami.
“Satu, dua,” kata Zee. Ia tidak menurunkan intonasi, karena sepertinya sedikit ragu, apakah harus berhenti di angka dua atau tidak. Padahal sambil menghitung, ia juga menunjuk botol sabun. Untuk membantunya agar tidak kebingungan, Mami mengangguk dan tersenyum.
“Betul tu.” Mami bertepuk tangan.
“Jadi, sabun Dedek ada berapa?” tanya Mami. Zee menatap Mami sebentar.
“Du, dua?” Kalimat tanya yang keluar dari mulutnya, bukan jawaban pasti. Sekali lagi Mami mengangguk. Ia kini yang bertepuk tangan.
“Sekarang susun shampoonya. Sambil dihitung ya,” kata Mami. Zee dengan cepat mengeluarkan satu persatu botol shampoo dari dalam ember.
“One,” ucap Zee. Mami menggeleng, memberi isyarat tanpa kata agar ia tidak menggunakan bahasa Inggris.
“Satu, dua, tiga?” sahut Zee. Mami mengangguk. Botol sabun dan shampoo tersusun rapi.
“Jadi ada berapa botol shampoo Dedek?” tanya Mami.
“Tiga.” Kali ini ia menjawab dengan mantap.
“Kalau sabun dan shampoo, ada berapa?” tanya Mami. Ia menatap Mami dengan pandangan bertanya.
“Yuk, kita hitung semua.” Mami mengajak Zee menghitung, sambil menunjuk satu persatu botol.
“Satu, dua,” ucap Mami. Dan otomatis Zee meneruskan ucapan Mami sampai semua botol habis ditunjuk.
“Jadi, ada semua botol Dedek?” Mami bertanya ulang.
“Lima?” tanya Zee. Mami mengangguk.
“Betul. Botol sabun ada dua. Ditambah shampoo tiga. Jumlahnya jadi lima deh. Paham Dedek?” Mami menjelaskan dengan bahasa sederhana, entah dimengerti oleh bocah seumur Zee entah tidak. Haha.
“Nah, kalau shampoonya Dedek ambil, botolnya sisa berapa, Dek?” Setelah konsep penjumlahan, kali ini Mami sedikit mengenalkan pengurangan.
“Ambil botol shampoonya,” lanjut Mami. Zee mengikuti petunjuk Mami.
“Tadi ada berapa botol shampoonya?” Mami mengulang pertanyaan counting numbers yang kami lakukan sebelumnya. Ia menatap botol shampoo yang sudah berpindah tempat ke dalam ember.
“Tiga?” tanya Zee. Mami mengangguk.
“Terus sekarang botol sabun yang Dedek susun tu ada berapa?” Mami bertanya dengan cepat. Zee memandang botol sabun, bergantian dengan shampoo di dalam air.
“Dua.” Dengan cepat Zee menjawab.
“Betul. Yeaay. Jumlah botol sabun dan shampoo Dedek semuanya kan ada lima. Terus Dedek ambil botol shampoonya aja, tiga. Sisanya botol sabun kan, ada dua,” ujar Mami. Zee terlihat berpikir.
“Jadi, lima dikurang tiga, hasilnya dua,” lanjut Mami. Zee bertepuk tangan. Entah dia mengerti atau tidak, namun yang penting, hari ini si bocah happy karena bisa bermain sambil mandi sekaligus belajar matematika. Besok kita belajar yang lain lagi ya, Zee. Tetap semangat.
Pancar Matahari Family
Tidak ada komentar:
Posting Komentar