Selasa, 06 Februari 2018

Bermain dengan Ban Bekas

Selasa, 6 Februari 2018



Day 6

Hari ini Zee menagih janji kepada Mami untuk bermain ban. Beberapa hari lalu, Papi memang mengganti ban motor yang sudah usang. Dan Mami berpesan agar ban bekasnya dibawa pulang untuk Zee. Si bocah yang tidak suka diam dalam waktu lama ini memang harus diberikan fasilitas yang membuatnya sibuk bergerak. Maka ban bekas terlihat menjadi sebuah solusi pas untuk Zee. Mami juga ingin melihat apakah ia memang tipe kinestetik saja, ataukah masih menggabungkan gaya lain ketika sedang belajar. Dan pertanyaan Mami langsung terjawab hari ini. Zee memang sepertinya tipe yang suka menggabungkan beberapa gaya sekaligus saat belajar.

Cerita bermula usai bangun pagi dan minum sekotak susu. Zee ikut Mami mengambil ban bekas di samping rumah lalu mencucinya hingga bersih sebelum digunakan bermain. Belum sempat air sisa cuci kering betul, Zee sudah berteriak minta main. Akhirnya Mami menurutinya saja.

Pertama kali, kami bermain halang rintang. Mami meletakkan ban dengan sebuah bangku kayu sebagai ganjal, lalu memberikan instruksi kepada Zee untuk merangkak keluar masuk lubang ban. Ia melalukannya dengan girang. Awalnya memang Zee diam tidak berbicara, hanya tawanya saja yang terdengar saat berhasil keluar dari lubang. Namun hanya bertahan beberapa menit sebelum akhirnya matanya kembali berkelana menyapu sekitar dan mulutnya berbicara.

“Mi, ini apa?” tanya Zee ketika separuh badannya baru saja melewati lubang ban. Jari telunjuk kanannya mengarah ke lantai. Sebuah semut cukup besar terlihat bergerak.

“Itu semut namanya. Dedek belum pernah lihat kan? Itu semut besar. Biasa Dedek lihat kan kecil,” jawab Mami.

“Semutnya ngapain? Semut warna black kan? Semutnya udah makan belum, Mi?” Begitulah. Rentetan pertanyaan dan cerita tentang semut versi Zee keluar dari mulut kecilnya. Tentu saja semua itu tidak dilakukan sambil diam di tempat. Ia melihat semut sambil berbicara, juga badannya terus saja bergerak keluar masuk lubang ban.

Aktivitas bermain dengan ban bekas berhenti sebentar karena Mami mengajak Zee mandi. Namun setelahnya, ia kembali menuntut permainan tersebut. Kali ini, kami menggelindingkan ban tersebut. Zee tertawa ketika ban menabrak sesuatu dan jatuh sebelum berhenti menggelinding. Ia juga berusaha mengangkatnya kembali dan menggelindingkannya seorang diri, seperti yang Mami lakukan.

“One, two, three, four, five, six, seven, eight, nine, ten,” ucap Zee sambil menunjuk garis-garis pada ban, sesaat sebelum ia berusaha mengangkatnya.

“Ban ini circle, Mi. Circle,” lanjutnya. Lalu ia kembali menggelindingkan ban lagi. Di tengah memandang ban, tiba-tiba terdengar lagi celetukannya.

“Itu apa, Mi? Eh, burung tu. Burung,” kata Zee. Saat Mami menoleh, ia sudah memandang langit dan memerhatikan segerombolan burung terbang. Padahal beberapa menit sebelumnya, mata bulatnya sedang fokus memandang ban. Memang tidak bisa melakukan satu jenis aktivitas saja si bocah ini. Tak apalah, Zee. Yang penting kamu belajar dengan happy.

Pancar Matahari Family

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mau Baca Buku? Install iPusnas Yuk!

Selasa, 13 November 2018 Day 1 Membaca buku merupakan salah satu aktivitas yang patut dibiasakan oleh orang tua terhadap anak-a...