Kamis, 17 Mei 2018
Day 1
Setelah libur beberapa minggu, Senin kemarin aktivitas di kelas Bunda Sayang Batch #3 dimulai kembali. Materi yang disajikan di kelas adalah materi ketujuh, yaitu Semua Anak adalah Bintang. Hari ini, tantangan level 7 resmi dimulai. Fokusnya adalah mengamati hal-hal positif maupun kelebihan yang ditunjukkan oleh anak, pasangan atau orang terdekat saat melakukan setiap aktivitas. Terlebih jika kita bisa menemukan saat-saat di mana mata orang yang kita amati tersebut berbinar, seolah ia sedang mendapatkan momen AHA.
Pilihan mami kali ini jatuh pada Zee. Alasannya karena adanya tantangan level 7 ini membantu mami untuk melengkapi portofolio si kecil lewat berbagai ragam kegiatan. Aktivitas yang mami amati juga tidak ditetapkan pada satu jenis saja, namun lebih ke aktivitas harian yang bersifat fleksibel dan tidak kaku. Hal ini mami rasa cukup sesuai dengan usia Zee yang masih di bawah tiga tahun.
Melalui materi Semua Anak adalah Bintang, kita dilatih untuk selalu melihat sisi positif dari apapun yang dilakukan si kecil. Kali ini, mami menemukan suatu kelebihan yang ditunjukan oleh Zee saat ia tengah mengajak bermain di luar rumah.
Pagi-pagi sekali Zee sudah merengek minta ditemani bermain di halaman. Tanpa disuruh, ia berjalan menghampiri rak sepatu dan mengambil sandal oranye miliknya. Tanpa beban dan merasa terpaksa yang terpancar dari matanya, ia mengenakan sandal sendiri tanpa minta bantuan. Mami melihat hal ini sebagai sesuatu yang positif, berarti ia suka menjaga kebersihan. Memang kalau dipandang secara negatif, kelakuan Zee ini bisa jadi kurang bagus, karena ia tidak mau berurusan dengan hal-hal yang berbau kotor. Namun sekali lagi, dari materi yang telah didapat di kelas, mami harus melihat sisi positif setiap hal apapun yang Zee lakukan.
Selama bermain, Zee tidak sekalipun melepas sandal. Ia bahkan sesekali minta dibantu untuk membersihkan pasir-pasir halus yang masuk ke dalam lubang-lubang bagian depan sandal. “Ini kotor. Kena pasir. Bersihkan. Bersihkan,” kata Zee sambil mencoba memasukkan jari ke dalam lubang sandal, yang tentu saja sia-sia karena lubangnya lebih kecil dibandingkan jari si bocah.
“Dedek kenapa nggak mau kena pasir?” tanya mami.
“Nggak. Itu kotor,” sahut Zee. Mami tersenyum.
“Dedek suka bersih?” Mami kembali bertanya. Zee tampak berpikir, lalu tiba-tiba tersenyum sangat manis.
“Iya,” ucap Zee lembut tanpa melepas senyuman.
Hal itu berlanjut hingga kami hendak masuk ke dalam rumah. Bahkan hingga masuk ke dalam, ia masih memakai sandal.
“Dek, kok masih pakai sandalnya?” tanya Mami.
“Katanya Dedek suka bersih? Buka dong sandalnya. Biar lantai kita bersih,” lanjut mami. Meskipun Zee awalnya hanya diam, namun akhirnya ia memberikan respon yang tepat dengan melepas sandal plus bonusnya, ia menyusun sandal pada tempatnya tanpa disuruh. Sekali lagi, tanpa sorot mata terpaksa.
Good job, Zee. Siapa tahu kelak engkau menjadi tenaga medis ya yang selalu menjaga kebersihan.
Pancar Matahari Family
Kereen dedek zeee...sudah mengembalikan sesuatu ke tempatnya.
BalasHapusalhamdulillah mbak..
Hapuskalau sedang mau emang gitu rajin, tapi kalau gak, jangan sampai disuruh deh, bakal ngamuk malah hehe