Day 2
Jumat, 1 Desember 2017
Hari kedua melatih Zee untuk makan sendiri pagi ini berlangsung cukup mudah. Setelah mandi, ketika Mami menawarkan kepadanya untuk sarapan, dengan cepat Zee menjawab ingin makan sendiri. Ia menunggu Mami mengambilkan nasi di tempat favoritnya, belakang dapur.
“Dedek makan sendiri, Mi,” pinta Zee.
“Iya, tunggu sebentar ya. Mami kukus kentang dulu. Abis itu Mami ambilkan nasi Dedek,” jawab Mami.
Mami menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, lalu segera mengambilkan sarapan buat Zee. Ia tersenyum begitu melihat Mami datang dengan membawa sepiring nasi.
“Dedek pegang piringnya, Mi,” kata Zee sambil berdiri.
“Dedek duduk dulu ya baru pegang piringnya. Nanti kalau dipegang sambil berdiri, piringnya jatuh,” jelas Mami. Ini memang sebuah tantangan yang harus kami taklukkan, karena meskipun Zee mau makan sendiri, tetapi menyuruhnya makan sembari duduk diam itu amatlah susah.
“Dedek pegang piringnya,” ucap Zee lagi, mempertahankan keinginannya.
“Duduk dulu, Dek. Dedek kan sudah besar, sudah ngerti, kalau makan itu harus duduk. Iya kan?” tanya Mami. Zee menatap mata Mami lama. Namun akhirnya, si bocah duduk juga. Mungkin ia sudah tidak sabar melihat nasi, sambal, dan udang goreng yang disukainya itu.
“Berdoa dulu ya, Dek. Gimana doanya?” tanya Mami lagi. Zee tersenyum, lalu dengan lancar melafalkan doa sebelum makan, meskipun masih ada beberapa pelafalan yang kurang jelas.
“Pelan-pelan ya makannya. Dikunyah dulu baru ditelan,” jelas Mami. Zee mengangguk.
“Mami mau goreng tahu dulu ya. Dedek makan sendiri di sini,” lanjut Mami. Lagi-lagi Zee mengangguk sambil mulai menyendok nasi.
Saat Mami tengah sibuk di dapur, Zee memekik sambil memukul piring. Mami dengan cepat datang menghampiri Zee.
“Dedek mau apa? Sudah habis makannya?” Melihat hanya beberapa butir nasi yang tersisa di piring Zee, Mami mencoba menebak keinginan si aktif tersebut.
“Tambah lagi, Mi,” ucap Zee sambil menampakkan deretan gigi mungilnya.
“Yang benar Dedek mau tambah lagi?” Mami bertanya karena biasanya ia hanya bercanda ketika minta tambah nasi.
“Tambah nasi lagi!” pekik Zee sambil menghentakkan kaki. Kalu sudah begini, biasanya ia memang serius dengan apa yang diucapkannya.
“Ya udah, Dedek tunggu sini biar Mami ambilkan nasi,” kata Mami. Zee mengangguk.
Beberapa menit kemudian Mami membiarkan Zee makan lagi. Namun tiba-tiba ia kembali memekik.
“Dedek mau tambah lagi. Tambah lagi!” Semula Mami menolak mengambilkan nasi, namun akhirnya Mami terpaksa mengikuti keinginan Zee karena ia tidak juga berhenti memekik.
Mulanya Zee makan dalam diam, hingga Papi yang sedang keluar ke dekat Zee terkejut karena ternyata si bocah sudah sibuk membalik piring dan menumpahkan nasi ke atas lantai. Ya, walaupun masih perlu diajarkan dan dibiasakan lagi bagaimana tata cara makan yang baik dan benar, namun kemauan Zee untuk makan sendiri harus tetap Mami apresiasi. Dan etika makan yang baik tetap menjadi PR bagi kami.
Semangat ya, Zee. Besok kita kembali mengerjakan tantangan kemandirian tentang makan ini.
Pancar Matahari Family
Tidak ada komentar:
Posting Komentar